Berpikir secara kritis pada dewasa ini merupakan suatu kemampuan dan kecakapan yang wajib dimiliki. Suatu kemampuan dan kecakapan yang sangat membantu bagi seseorang untuk dapat menilai, memahami, menelaah, mengkaji, dan menyimpulkan berbagai fenomena dalam dimensi kehidupan yang serba kompleks. Tidak hanya serba kompleks, fenomena hidup ternyata juga multidimensional.
Langganan:
Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Kritik Aparatus Teks Guna memeriksa teks ini saya menggunakan data aparatus pada Alkita...
-
“Bukan Yesus yang Saya Kenal” : Philip Yancey Bagian Satu: Siapa Dia o Yesus yang saya kira saya kenal. Pertama kali Yancey m...
-
GEREJA DALAM PERJANJIAN BARU Pada tulisan singkat ini saya akan memaparkan beberapa pokok-pokok pemikiran berkaitan dengan topik ...
-
Berpikir secara kritis pada dewasa ini merupakan suatu kemampuan dan kecakapan yang wajib dimiliki. Suatu kemampuan dan kecakapan yang sanga...
-
“Namanya juga baru balajar!”, ialah sebuah ungkapan apologetika dalam hemat saya. Sebuah ungkapan pembelaan dan pembenaran akan sesuatu y...
-
Bagaimana anda menghubungkan antara visi, misi, kharisma, dan strategi-strategi dalam konkteks kepemimpinan yang melayani? Dalam ko...
-
Sebelum pembaca sekalian membaca hasil tafsir sosio-historis ini, sangat saya anjurkan untuk terlebih dahulu untuk membaca tulisan mengenai...
-
Manusia merupakan insan dengan tiga pembentuk formasi hidup. Memiliki raga, jiwa, dan roh yang masing-masing aspeknya punya kebutuhan m...
-
Belajar dari matahari. Itulah langkah awal yang dapat menjadi kunci utama untuk memahami rangakaian kata sederhana tapi rumit (judul). Hid...
-
Tanggal 30 November 2013 tahun lalu genap sudah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berusia 57 tahun. Bukan usia yang muda ka...
Pages
Pengikut Blog
Profil Josua Maliogha
Blog Archive
- Desember 2014 (2)
- Mei 2014 (1)
- Februari 2014 (2)
- Mei 2013 (1)
- Desember 2012 (1)
- Oktober 2012 (1)
- Juli 2012 (2)
- Juni 2012 (2)
- Juli 2011 (1)
- Januari 2011 (2)
Diberdayakan oleh Blogger.